Monthly Archives: April 2009

hari-hari pertama


29 april 2009

21.14pm

Ghost Hunter_star world

Edisi lanjutan …
‘Ibu, iklan opening outlet akan disiarkan oleh radio AR.fm selama 3 hari sebanyak 3 kali dalam sehari sejak hari ini’. Begitulah sms yang aku terima pada hari opening dari mas Irwan, ko opening tim yang menangani persiapan hingga pembukaan outlet. Selain penyebaran flyer, radio juga merupakan media yang digunakan untuk memperkenalkan outlet baru.

Seperti yang dijanjikan oleh pihak franchisor, segala peralatan yang diperlukan –dari freezer sampai tempat sampah- hingga bahan baku untuk perkiraan 4 hari pertama, semuanya disediakan lengkap oleh pihak franchisor –maksudnya segala sesuatunya ini sudah termasuk dalam harga pembelian franchise-. Tugasku hanyalah membayar uang sewa tempat dan menyediakan tempat tinggal untuk operator.

Sudah berjalan 1 minggu outlet beroperasi dan Alhamdulillah setiap harinya selalu mendapat kunjungan dari pembeli. Hingga hari ini belum terlihat secara signifikan, produk menu apakah yang disukai oleh masyarakat kota Cimahi. Masih terlihat bahwa pembeli sedang mencoba-coba produk menu yang ditawarkan secara beragam.

Tiga hari pertama pada pagi hari aku lewati dengan keruwetan! hehehe. Mulai dari kegiatan rutin yang sudah aku jalani bertahun-tahun yaitu menyiapkan anak2 sekolah dll, kemudian menyiapkan kebutuhan bahan baku dll yang akan dibawa oleh operator ke outlet –ini niy kegiatan baruku- hingga tetap menyediakan hidangan untuk makan siang.

Belum pandainya aku menata kebutuhan yang akan dibawa oleh operator, hingga aku membutuhkan beberapa jam untuk kegiatan ini! Hahaha. Jam memasakku tersita! Jadilah hidangan makan siang adalah hasil masakan orang lain nb. Ibu warung, hehehehe. Beruntunglah diriku karena seluruh keluarga tidak ada yang protes, hihihi. Dank je

Ini niy garis besar yang harus aku siapkan, 3 macam roti, 2 macam tortilla, 6 macam daging isi roti, daging kebab, 4 macam sayuran, 3 macam saos, 4 macam pack produk menu, 4 macam topping pilihan, uang kembalian dan beberapa item lain. Satu lagi aku siapkan, untuk menjaga kesehatan operator –yang berumur hanya beberapa tahun lebih tua dari kakak- aku sediakan satu gelas milo.

Dah ah, cerita selanjutnya dipostingan depan yah. Sebentar lagi –sekitar jam 11 pm- operator akan datang dan menjadi kegiatan kami untuk menghitung bahan2 yang tersisa dari penjualan hari ini. Iyaaaa, termasuk menghitung keuntungan yang didapat, hehehehehe.

*wiuhh akhirnyaaa ketemu juga postingan yang bukan ngomongin politik nor manohara …*


terlarang

vespabloggeraward1

yourblogisfabulousaward

20 april 2009
6.58pm

Mau nanya, ada ngga yang pernah ngalamin, dikasih hadiah tapi ngga bisa dibawa pulang?

Jangan ketawaaaa, serius niy.
Ceritanya, pada waktu aku buka dashboard di blogku, muncullah sebuah komen, begini nukilannya :

Mbak, aku ada sesuatu untuk mu di <a>sini</a>, tolong diambil segera ya, …

Ditunggu, mbak!

Puak!

Woooh ada sesuatu untuk diriku! Terbanglah aku menuju lantai dua rumahku, melewati modem, memasuki kabel panjang terus meluncur melalui mega vision, menembus dunia centrin, dan tiba2 nyaris diriku menabrak mba puak yang sedang tersenyum manis dihiasi kacamatanya itu.

Sesudah baca membaca postingan terbarunya, horeeeee baik amat yah eneng yang satu ini, diriku termasuk dalam daftar penerima award berantai euy!

He eh, iya tenkyiu veri mut, takkan ku sia2kan hadiah darimu ini. Dengan masih berselimut kebanggaan, ku klik lah gambar award vespanya. Klik (no fella … you can’t do that! … [love puak]), lagi klik (no fella … you can’t do that! …[love puak]) dan lagi ……. Hlah gimana niy. Aku coba dengan gambar yang satunya, fabulous blog award, hyaaaah idem ditto. Restricted area coooy!!

Ya udah biarlah, akhir cerita aku kopas ke dua gambar di atas dari blog lain yang direfer oleh neng puak, dan horeeee –lagi2 hore- terpampanglah ke dua award itu di rumahku.

Teuteup veri mut puak tenkyiuku ngga berkurang hehehehe.

Seperti award2 lainnya, semestinya award ini aku tebarkan kembali ke teman2 yang terdapat di friend listku, namun daripada dan daripada, sepertinya aku tidak melanjutkan tradisi itu.

Ok that’s it!


opening

logo1

19 april 2009
15.49pm

Berawal dari keinginan meramaikan hiruk pikuk dunia usaha
Dengan berbekal hasil jelajahi dunia maya

Terdamparlah pada peluang usaha berbasis waralaba
Kembali mencermati artikel2 yang bertebaran di ruang tanpa batas
Menetapkan memilih pewaralaba yang bersatu dengan penalaran dan kepekaan rasa
Setelah melewati masa penjajagan dan pengenalan
Berlanjut pada periode pematangan kerja sama
Hingga hari ini persiapan akhir yang telah dirintis semenjak 2 bulan lalu
Saya mohonkan doa restu untuk pembukaan outlet KEBAB TURKI BABA RAFI
Cabang ke 409 bertempat di jl. Gatot Subroto 32 seberang SMAN 5 – CIMAHI
Akan dilangsungkan Insya Allah esok sore SENIN 20 APRIL 2009

Terima kasih tak terhingga khususnya kepada suami tercinta dan anak2ku tersayang, juga kepada keluarga besar serta teman2 semuanya yang selama ini dengan setia turut selalu mensupport hingga sampai pada tahap akhir yang merupakan titik awal babak baru memasuki dunia usaha.


Semoga peluang yang aku miliki ini bisa menjadi secuil bukti bahwa telah makin banyak kaum perempuan Indonesia mempunyai kehidupan sejalan dengan hasrat dan kemampuannya, tanpa ada halangan dari orang2 disekitarnya sejauh kodrat keperempuanan yang merupakan hak istimewa dari Maha Pencipta ini tetap kita fungsikan sebagaimana dimaksudkan.
–sehari menjelang peringatan Hari Kartini-


sudah 18 tahun


13 april 2009

9.56pm

Delapan belas tahun yang lalu tepat sekitaran waktu yang tertulis di atas aku menerima telpon dari kerabatku yang tinggal di Bandung dengan berita yang amat memukul yaitu berpulangnya papa ke sisi Allah SWT 15 menit sebelumnya.

Papa adalah seorang ayah yang tidak tergantikan. Begitu penyabarnya papa sehingga selama hidupnya aku belum pernah merasakan kemarahan yang ditumpahkan ke anak2nya. Kepergian papa amat terasa karena sosok pelindung yang selama hayatnya beliau perlihatkan kepada kami kedua putrinya tiba2 hilang. Ada saat2 dimana aku amat merindukan kehadiran papa yang adalah satu2nya laki2 di dalam keluarga.

Ke empat cucunya tidak ada satupun yang sempat mengenal Eyang Kakungnya. Papa meninggalkan kami tepat saat kehamilanku baru berusia satu bulan.

Terbiasanya kami melihat meja gambar yang terbentang di ruang kerja papa dan koleksi buku bertema arsitekur juga seni yang tertata berjajar pada rak2 buku di rumah dimana setiap saat kami bisa membacanya, pada akhirnya tanpa ada paksaan dan merupakan pilihanku yang tidak pernah aku sesali, aku memilih jurusan yang sama dengan papaku, demikian juga dengan adikku, diapun memilih jurusan yang tidak jauh bereda dengan pendidikan papa.

Pada masa kuliah, sudah tentu banyak hal yang aku tanyakan ke papa mengenai mata-kuliah2 yang aku ambil dan kemudian papa akan menjelaskan secara garis besar sehubungan dengan hal yang aku tanyakan selanjutnya beliau akan memberikan sederet judul buku yang harus aku baca untuk memahami lebih detil mengenai hal yang tidak aku mengerti tersebut. Yaaaah harus mencari sendiri?? aku menanyakan ke papa, ‘kenapa ngga langsung aja papa kasih tau aku bagaimana detilnya’, papa menjawab, ‘papah dulu kuliah tidak ada yang membimbing di rumah, harus mencari sendiri sumber dari perpustakaan atau meminjam teman dan mempelajarainya sendiri, sekarang ini ami juga harus membiasakan diri untuk menemukan jawaban sendiri’. Hehehehe –sekarang aku bisa tertawa tetapi pada waktu itu aku bersungut-sungut, ‘maafkan pa’- hingga hari ini aku tidak pernah melupakan perkataan papa tersebut.

Dukungan begitu tinggi terhadap studiku diperlihatkan dengan papa berlangganan majalah arsitektur dari luar negeri dimulai tepat satu tahun sebelum jadwalku menempuh tugas akhir. Sudah tentu majalah2 tersebut terbukti amat berguna sebagai referensi pada saat aku mengerjakan proyek akhirku. Bisa dibayangkan tahun segitu, di kota kecil, berlangganan majalah arsitektur dari luar, berapakah biaya yang harus disisihkan.

Dengan kesabaran papa, setiap kali aku mengerjakan tugas hingga larut malam, papa selalu menyempatkan untuk menungguiku hingga lewat tengah malam. Beliau menyibukkan diri di dalam ruang kerjanya yang bersebelahan dengan ruang belajarku. Apabila pada akhirnya aku yang tidur terlebih dahulu, maka pada pagi hari saat aku membereskan meja gambar, selalu ada note secarik kertas dengan ulasan dan usulan papa untuk memperbaiki tugas2ku. Sungguh amat menyesal aku tidak pernah mengingat untuk menyimpan carikan2 kertas dengan tulisan papa yang khas itu. Penyesalan yang belum bisa aku hilangkan hingga hari ini.

I miss you very much.